Postingan

Menampilkan postingan dengan label sejarah lokal kalbar

PERAN ORANG TIONGHOA DALAM EKONOMI PERDAGANGAN DI KALIMANTAN BARAT PADA MASA PRA KOLONIAL

Gambar
PERAN ORANG TIONGHOA DALAM EKONOMI PERDAGANGAN DI KALIMANTAN BARAT PADA MASA PRA KOLONIAL HINGGA MASA KOLONIAL A.     Masuknya Orang Tionghoa ke Kalimantan Barat Etnis Tionghoa merupakan golongan yang sangat ulet dan terampil, hal ini menjadikan etnis ini selalu mendapatkan respon dari masyarakat dimanapun mereka tinggal. Pada saat ini belum begitu jelas bagaimana kedatangan bangsa Tionghoa ke tanah Borneo bagian barat, akan tetapi sangat jelas sekali bahwa kedatangan mereka adalah untuk berdagang. Adapun kedatangan orang cina dan bermukim di Kalimantan barat serta bukti-bukti mengenai hubungan antara Provinsi Guangdong dan Kalimantan Barat lebih bersifat ekonomi . Sebelum abad ke 13, pengunjung dan pedagang dari Tiongkok sudah mendatangi pulau Borneo, untuk melakukan perdagangan. Wilayah Kalbar yang berada di laut China Selatan, juga merupakan lintasan perdagangan internasional, dari dan menuju India. Karenanya, tak heran bila banyak armada dagang yang melewati ata

SEJARAH MANDOR

1. Sejarah Menurut Syarif Ibrahim Alqadrie, Kesultanan Kadriah Pontianak diKalimantan Baratadalahkesultanan termuda di nusantara, bahkan di dunia, karena kesultanan ini didirikan relatif palingterakhir dibandingkan dengan kemunculan kesultanan-kesultanan lainnya (Syarif IbrahimAlqadrie, 1979:12). Pada tanggal 23 Oktober 1771 Masehi, kesultanan yang lahir dari perpaduankebudayaan Arab, Melayu, Bugis, dan Dayak ini resmi didirikan oleh Syarif AbdurrahmanAlqadrie (Ansar Rahman, et.al, 2000:xxvii). a. Riwayat Berdirinya Kesultanan Kadriah – Pontianak Syarif Abdurrahman Alqadrie yang menjadi sosok sentral atas berdirinya Kesultanan KadriahPontianak di Kalimantan Barat adalah putra dari Sayid Habib Husein Alqadrie, seorang penyiar agama Islam asal Timur Tengah. Husein Alqadrie dilahirkan pada tahun 1706 M di sebuah kotakecil bernama Trim di Hadramaut (Yaman Selatan). Setelah mendalami ajaran Islam dan ilmu pengetahuan lainnya selama lebih dari 4 tahun, Husein Alqadrie berkeinginan mera

sejarah kerajaan landak

Landak sebelum kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan A. Sejarah berdirinya Sejarah berdirinya kerajaan landak hanya berdasarkan cerita rakyat yang di sampailkan dari mulut ke mulut. Adapun cerita tentang berdirinya kerajaan ini adalah sbb: Adalah berawal dari seorang yag bernama Raden kusumntri indra ningrat atau abhiseka ratu brawijaya angka wijaya, tetapi di landak lebih di kenal dengan sebutan ratu sang nata pulang pali. Beliau adalah seorang keturunan raja majapahit di jawa. Pada zaman dulu beliau beserta rombongannya berlayar dari jawa ke kalimantan dengan sebuah rakit melewati ketapang,beliau berjalan menyusuri sungai kapuas, kemudian menyusuri sungai landak kecil dan berhenti di kuala mandor. Di daerah inilah , kepada penduduk setempat ratu sang nata pulang pali membagi-baikan garam. Penduduk setempat merasa gembira mendapat pembagian garam tersebut. Maka dengan senang hati penduduk brgotong royong membantu sang nata pulang pali untuk mendirikan sebuah kerajaan di ningrat b

sejarah kesultanan sintang

1. Sejarah Data tentang kapan Kesultanan Sintang berdiri belum ditemukan secara pasti. Diprediksikan, kesultanan ini merupakan kelanjutan dari masa Kerajaan Sintang yang sejak berdirinya masih dipengaruhi oleh agama Hindu. Berikut ini dikemukakan terlebih dahulu masa Kerajaan Sintang Hindu. 1. 1. Masa Kerajaan Sintang Hindu Kerajaan ini diperkirakan awalnya terletak di Desa Tabelian Nanga Sepauk, berjarak sekitar 50 km dari Kota Sintang (saat ini). Bukti sejarah berdirinya kerajaan ini dapat ditelusuri melalui sejumlah benda peninggalan sejarah. Sebuah patung yang menyerupai Siwa ditemukan di Desa Temian Empakan, Kecamatan Sepauk. Patung ini mempunyai empat tangan yang terbuat dari perunggu. Di samping itu, juga ditemukan Batu Lingga dan Joni yang bergambar Mahadewa di Desa Tabelian Nanga Sepauk (masyarakat menyebutnya dengan nama lain, Batu Kalbut). Di desa yang sama, ditemukan batu yang menyerupai b*** (sensored) atau lembu, beberapa kapak batu, dan makam Aji Melayu. Aji Mel

SEJARAH KERAJAAN LANDAK

Kerajaan Landak mula-mula diperintah oleh Raden Ismahayana dengan gelar Raja Dipati Karang Tanjung Tua (1472-1542). Setelah menganut agama Islam, ia dikenal dengan gelar Albdulkahar. Raden Ismahayana adalah anak tunggal Raden Kesuma Sumantri Indra Ningrat Ratu Angkawijaya Brawijaya VII yang juga dikenal dengan nama Pulang Palih VII dalam perkawinan dengan Dara Hitam, seorang putri Dayak. Pada zaman pemerintahan raja pertama ini, kerajaan berkedudukan di Ningrat Batur, di sungai Terap/Mandor. Oleh masyarakat Dayak Kendayan, saat ini tempat tersebut disebut sebagai Ambawang Bator (ambawang berarti peninggalan). Oleh putra Raden Ismahayana, Raden Abdulkahar, pusat pemerintahan kemudian dipindahkan ke Munggu yang terletak di persimpangan sungai Landak dengan sungai Menyuke. Karena kerajaan ini terletak di tepi sungai Landak, maka dinamailah Kerajaan Landak. Dalam masa pemerintahan Anam Jaya Kesuma (1600), Kerajaan Landak mencapai masa gemilang karena kedekatannya dengan Kerajaan Tanjun

Sejarah Kerajaan Sekadau

Nama Sekadau terambil dari sejenis pohon yang banyak tumbuh di muara sungai Sekadau. Penduduk setempat menamakannya Batang Adau. Asal mula penduduk Sekadau adalah pecahan rombongan Dara Nante yang di bawah pimpinan Singa Patih Bardat dan Patih Bangi yang meneruskan perjalanan ke hulu sungai Kapuas. Rombongan Singa Patih Bardat menurunkan suku Kematu, Benawas, Sekadau dan Melawang. Sedangkan rombongan Patih Bangi adalah leluhur suku Dayak Melawang yang menurunkan raja-raja Sekadau. Mula-mula kerajaan Sekadau terletak di daerah Kematu, lebih kurang 3 kilometer sebelah hilir Rawak. Raja pertama Sekadau adalah Pangeran Engkong yang memiliki tiga putra, yakni Pangeran Agong, Pangeran Kadar dan Pangeran Senarong. Sesudah Pangeran Engkong wafat, kerajaan diteruskan oleh putra keduanya, Pangeran Kadar, karena dinilai lebih bijaksana dari putra-putra yang lain. Karena kecewa, Pangeran Agong kemudian meninggalkan Sekadau menuju daerah Lawang Kuwari. Sedangkan Pangeran Senarong kemudian menur

Sejarah sambas

HUBUNGAN SAMBAS DAN MAJAPAHIT Dalam masa kejayaanya kerajaan Majapahit telah menguasai seluruh wilayah Nusantara,termasuk kerajaan Sambas dipulau Kalimantan.(Nagara Kertagama Pupuh XIII).Majapahit bukan hanya menguasai kerajaan kerajaan dibawah taklukanya,tetapi telah mengirimkan keturunan dan keluarga raja dengan prajuritnya.mereka bukan hanya menguasai daerah dan rakyatnya,tetapi yang terpenting pula mengembangkan kebudayaan agama Hindu dan Budha.namun tidak banyak peninggalan raja raja dari agama Hindu di Sambas dan Kalimantan...daerah ini umumnya daerah rawa berlumpur dan tidak ada batu besar untuk membuat prasasti atau candi…peninggalan sejarah zaman itu sulit dibuat dan mudah hancur oleh air dan Lumpur.ada yang berpendapat bahwa arca Hindu dan Budha di Sambas dibuat dari emas.buktinya di British Museum London terdapat 9 buah arca agama Hindu dan Budha berasal dari Sambas. Sambas dimasa sebelum Ratu Sepudak kurang dikenal,sejarahnya diliputi kabut kegelapan…dari cerita rakyat

Tanjungpura Mulia Kerta

Istana Panembahan Matan di Mulia Kerta Ketapang merupakan salah satu istana era Kerajaan Melayu Islam yang tersisa di Kalimantan Barat. Berdasarkan jejak sejarahnya, Istana Panembahan Matan merupakan pusat pemerintahan dari Kerajaan Matan-Tanjungpura yang sebenarnya kelanjutan dari Kerajaan Tanjungpura dari era Hindu yang pernah mempunyai nama besar di seantero Kalimantan. Secara periodik, Kerajaan Matan-Tanjungpura yang berpusat di Mulia Kerta adalah kelanjutan dari Kerajaan Tanjungpura. Bermula di Sukadana Kabupaten Kayong Utara (KKU), Tanjungpura menuliskan peradabannya, sepanjang sejarah Tanjungpura yang berjalan semenjak kira-kira tahun 1431 M, sampai dengan tahun 1724 M, dengan Sukadana menjadi pusat pemerintahannya. Ketika kerajaan Pontianak berdiri sebagai kota pelabuhan, Sukadana merupakan bandar pelabuhan perdagangan yang menjadi saingan sehingga perlu ditaklukan oleh Pontianak. Sehingga pada tahun 1876 terjadi Perang Sukadana dengan Pontianak. Dalam perang ini Sukada

KERAJAAN MATAN SUKADANA

HUBUGAN SILSILAH KESULTANAN MATAN,SAMBAS,BRUNAI,SARAWAK,PONTIANAK DAN MEMPAWAH Kesultanan Sambas mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kerajaan Matan,ketika Raja Tengah(Raja Sarawak) pada tahun 1600 terdampar di Matan,ia kawin dengan saudara Sultan Muhammad Syafiuddin (1627-1677) bernama Puteri Surya Kesuma..Raja Tengah adalah menantu dari Giri Kesuma mempunyai tiga orang putera Yaitu Raden Sulaiman(Sultan Sambas pertama),Raden Badaruddin dan Raden Abdul Wahab serta dua orang puteri yaitu Raden Rasmi Puteri dan Raden Ratnawati.Raden Sulaiman yang kemudian menjadi Sultan Sambas pertama bergelar Sultan Muhammad Syafiuddin,mengambil gelar kakeknya Sultan Matan ,Yaitu Sultan Muhammad Syafiuddin (jadi pembaca tidak usah bingung dengan banyaknya persamaan gelar sultan antara Sambas,Matan dan Brunai)… Hubungan kekerabatan antara Matan Sukadana dengan berbagai kerajaan sangat erat dan salin turun temurun..Matan sudah menjadi induk Susur Galur Kesultanan Sambas,Mempawah dan Ponntianak.