Postingan

Menampilkan postingan dengan label sejarah lokal kalbar

KILAS BALIK SEJARAH HUKUM DAERAH ISTIMEWA KALIMANTAN BARAT (DIKB) DAN PERAN SULTAN HAMID II

Gambar
KILAS BALIK SEJARAH HUKUM DAERAH ISTIMEWA KALIMANTAN BARAT (DIKB) DAN PERAN SULTAN HAMID II Oleh Turiman Fachturahman Nur DIKB dalam Tataran Sejarah Hukum Ketatanegaraan Indonesia ”          Demi kejujuran sejarah dan sikap serta kesadaran sejarah, berikut ini dipaparkan perjalanan sejarah hukum DIKB sampai berdirinya Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat yang setiap tahun diperingati oleh Pemda Prov dan patut disadari bersama oleh anak bangsa adalah suatu kenyataan, bahwa sejarah urusan dengan masa silam, atau kejadian-kejadian yang telah lewat dan tidak mungkin diulang kembali. Penelusuran sejarah memerlukan bukti-bukti sejaman, sebagai suatu “ recorde memory ” yang sangat penting serta diperlukan dalam pembuktian sejarah. Untuk mengungkapkannya perlu adanya kejujuran dan “ kesadaran sejarah ” , karena kesadaran sejarah itu adalah sikap kejiawaan atau mental attitude dan state of mind yang merupakan kekuatan moral untuk meneguhkan hati nurani kita sebagai bang

CERITA RAKYAT KALBAR (BATU BALAH BATU BETANGKUP)

BATU BALAH BATU BETANGKUP Konon pada zaman dahulu terdapatlah sebuah batu besar yang bisa dikatakan ajaib oleh warga di daerah Sambas. Batu tersebut biasa digelar Batu belah batu betangkup. Batu tersebut sangat ditakuti oleh penduduk setempat karena di sekitar batu tersebut memiliki pantangan – pantangan yang harus ditaati oleh warga. Dan apabila pantangan tersebut dilanggar maka batu tersebut akan terbuka atau membelah dan menelan siapa saja yang berada di atasnya sehingga tidak dapat keluar lagi. Di sebuah kampung yang masih masuk ke dalam wilayah Sambas, kampung tersebut bernama Pemangkat merupakan tempat batu ini berada. Tak jauh dari batu tersebut terdapat rumah yang didiami oleh satu keluarga yang terdiri dari ibu dan kedua anaknya. Ibu tersebut bernama Mak Tanjung dan kedua anaknya bernama Melur dan Pekan. Mak Tanjung sangat sering bersedih karena beliau baru saja kehilangan seorang suami yang ia cintai. Kini beliau terpaksa harus membanting tulang untuk menghidupi dan men