PENGANTAR AKTING DASAR

PENGANTAR AKTING DASAR
Doen-doen


Teknik elementer

TEKNIK MUNCUL
Seorang aktor Pemeran Muncul pertama kali bahasa inggris di sebut dengan –TEKNIK OF ENTRANCE - , yaitu teknik seorang pemain untuk pertama kalinya tampil di atas pentas dalam satu sandiwara satu babak atau satu adegan. Barang kali kemunculannya tatkala pemain-pemain yang lain sudah berada duluan di atas pentas dalam satu adegan, barang kali ia muncul tepat waktu layar di buka, barang kali juga ia munculo pertama kali seorang diri diatas pentas seorang iri seorang diri di atas pentas sebagai pembuka.
Tekinik muncul ini penting karena ia lakukan dalam keadaan kesan ( Imprese) menerbitkan ke inginan tahuan penonton kepada sang pemain, bagaiman ia melakukan aktifitas penonton akan lebih dapat menikmati dalam bermain.
 
Teknik memberi isi
            Sebuah kalimat akan tersa mempunyai kesan apabila di beri isi atupun tekanan, dalam istilah bahasa inggris di namakan:THE TECHNIQUE OF PHRASING.
            Pada kalimat “ Gayanya itu “. Bisa mengandung bermacam-macam pengertian, jika di ucapkan dengan cara tertentu, dapat menjadi dari orang yang mengucapkan.

            Ada tiga macam cara memberikan tekanan pada isi kalimat.
Perrtama dengan tekanan DINAMIK
Kedua dengan tekanan NADA
Ketiga dengan tekanan TEMPO.

  • Tekan Dinamik
Tekanan keras dalam pengucapan, dalam berbicara biasanya orang akan menekan kata-kata yang di anggap penting.
                                    “ saya akan pergi kekantor ( bukan ke rumah )
                                    “ siapa wanita tadi ( bukan laki-laki )
  • Tekanan Nada
Tekan tinggi rendahnya dalam pengucapan suatu kata. Pada sebuah kalimat:
“ Apa “.
( bisa merupakan arti pertanyaan dan bisa pula. Dan bisa pula berupa teguran, bergantung dari ucapan ).
“ Gila “
( bisa berarti makian, bisa sekaligus pujian).
Tekanan nada lebih mencerminkan ISI PERASAAN – dari pada pikiran.

  • Tekanan Tempo
Tekan lambat dan cepat nya mengucapkan sebuah kata dalam kalimat, sepperti juga halnya tekanaan tempo sangat berarti apabila ia di pergunakan untuk menjelaskan ISI PIKIRAN. Di dalam suasana SEDIH tempo pengucapan akan LAMBAT. Pada suasana genbira tempo pengucapan akan CEPAt.
                        “ saya muak sekali mendengar kata-katanya “.
                        ( tempo di gunakan dengan lambat )
                        “ senang benar saya menerima suratnya “.
                        ( tempo di gunakan dengan cepat )

            teknik me,beri Isi yang lainnya dengan mempergunakan ANGGOTA BADAN dan BADAN. Pengguna anggota badan – dan badan ini bisa menjadi GERAK, MIMIK, dan SIKAP. Yang di maksud Gerak; ialah gerakan anggouta badan, pernyataan perasaan dan pikiran melalui gerakan JARI, GENGGAMAN TELAPAK TANGAN, LAMBAYAN TANGAN, BAHU dkk.
Dari keseluruhan semua anggouta badan, telapak tangan. Jari-jarilah yang paling pokok di gunakan.
  
TEKNIK PENGEMBANGAN
Teknik pengembangan dapat di capai dengan menggunakan melalui pengucapan dan jasmani.
Pengucapan      : 1. Menaikkan volume suara.
                          2. Menaikkan tinggi suara.
                          3. Menaikkan kecepatan tempo suara.
                          4. mengurangi volume tinggi nada, kecepatan tempo suara.
                              Menaikkan tempo suara dalam berdialog, dari nada rendah terus naik ke nada tinggi. Tempo kaliamat dapat di cepatkan.
Mengurangi volume tinggi kecepatan tempo suara, apabila terjadi anti klimak.



TEKNIK MEMBERI PUNCAK
Puncak ialah ujung tanjakan pengembangan, perkembangan adegan-adegan yang memuncak (klimak).
Dibawah ini 4 (empat) cara membina puncak.
1.      Dengan menahan INTENSITAS EMOSI.
Emosi baru dapat di capai pada tingkat puncak dalam memainkan adegan kejengkelan dan Kemarahan sang pemain harus dapat menahan, demikian pula dengan kegembiraannya yang tidak terlalu tinggi
2.      Dengan menahan reaksi terhadap perkembangan ALUR.
3.      Dengan teknik bermain bersama
4.      Dengan Penempatan pemain

TIMING
Yang  dimaksud dengan timing adalah ketepatan hubungan gerakan jasmani yang berlangsung sekejab dengan kata atau kalimat yang diucapkan.

TEKHNIK PENONJOLAN
Upaya memilah bagian mana yang perlu ditonjolkan senjata teknisnya adalah SUARA PENGUCAPAN dan JASMANI nya.

TAKARAN PERAN DALAM PEMERANAN
Sebagai seorang pemain haruslah mempunyai kejelian dalam memillih atau menapsiran pada warna naskah.

TEMPO PERMAINAN
Merupakan cepat atau lambatnya permainan.

IRAMA PERMAINAN
Merupakan gelombang yang naik turun, longgar kencangnya gerakan, atau suara-suara yang terjadi dengan teratur.

MENCIPTAKAN PERAN
Melalui pendekatan imajinatif (spontan dan otomatis) dan terperinci (mengumpulkan keterangan-keterangan)
Caranya:
Pertama      ;     Kumpulkan tindakan-tindakan pokok yang harus di lakukan oleh peran yang bersaangkutan.
Kedua      :     Kumpulkanlah watak sifat sang peran, lalu hubungkan dengan tindakan-tinddakan pokok yang harus di kerjakan, lalu yang mana yang harus ditonjolkan
Ketiga        :     Carilah pada naskah Ucapan-ucapan yang meskipun tersirat dapat ditimbulkan maksudnya.
Keempat    :     Carilah pada naskah hal-hal yang mana sifat sifat tersebut untuk dapat kesempatan di tonjolkan.
Kelima       :     Ciptakanlah gerakan-gerakan air muka, sikap dan langkah yang bisa menyatakan WATAK-WATAK yang termaksud di atas.
Keenam     :     CIPTAKANLAH TIMING yang tepat agar gerakan tersebut sinkron.
Ketujuh      :     Dimana diperhitungkan Teknik pengucapan untuk memberikan tekanan daaan penonjolan pada watak tersebut.
Kedelapan  :     Rancangkanlah garis permainan yang sedemikian rupa, sehingga gambaran tiap perincian watak dapat menurun sesuai dengan aturrannya dan pada tindakan yang terkuat hubungan pula pada atak yang terkuat pula.

RESPON
Respon sangat penting (yang datangnya dr rasa spontan, yan lahir dari jiwa terdalam ier ackting).
Pertama respon dengan tanggapan-tanggapan cerita
Kedua respon pada tanggapan lingkungan
Ketiga Tanggapan kepada teman-teman bermain.

 







DAFTAR PUSTAKA

Hamzah Adjib A., Pengantar Bermain Drama, CV Rosda, Bandung.
Noer C. Arifin, Teater Tanpa Masa Silam, DKJ, Jakarta, 2005.
Iman Sholeh & Rik Rik El Saptaria, Module Workshop Keaktoran Festamasio 3, TGM,Yogyakarta, 2005.
 www.jawapalace.org


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA RAKYAT KALBAR (BATU BALAH BATU BETANGKUP)

makalah-sejarah kerajaan tayan

sejarah kesultanan sintang