Sejarah Mesopotamia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak orang yang beranggapan bahwa penduduk Asia dan Afrika pada masa lalu adalah manusia yang terbelakang dan tidak beradab. Anggapan tersebut sungguh sanggat tidak benar. Asia dan Afrika sama sekali bukanlah benua biadab dan penuh dengan kekacauan. Sebaliknya, rakyat Asia dan Afrika telah mengalami perjalanan sejarah yang panjang, dan telah memberikan sumbangan yang mengesankan bagi kehidupan manusia. Mereka telah menciptakan kebudayaan dan peradaban yang sangat tinggi, mengembangkan sistem pemikiran, serta membuahkan karya seni paling indah yang dikenal manusia.
Asia dan Afrika merupakan tempat lahirnya peradaban dunia. Bukti-bukti tentang kejayaan peradaban tersebut masih dapat kita temukan pada saat ini.
Salah satu pusat peradaban yang pernah ada di benua Asia adalah peradaban Mesopotamia. Daerah itu sekarang terletak di daerah Irak. Mesopotamia berarti daerah yang terletak diantara dua aliran sungai yaitu Sugai Eufrat, dan Sungai Tigris. Daerah yang terletak diantara dua aliran sungai tersebut merupakan daerah yang subur. Diluar itu terbentang daerah gurun, yaitu Gurun Hamad dan Gurun Nafud. Disebelah timurnya terdapat Pegunungan Elbrus dan Kurdistan.
Letak daerah Mesopotamia ssangat baik. Daerah itu berkembang menjadi pusat perdagangan antara Arab di selatan dan Armenia di utara. Dan antara India / Persia di timur dan Mesir di barat. Menjelang tahun 220 SM, daerah Mesopotamia kembali terpecah belah menjadi satuan – satuan kecil dan saling berperang salah satu kota yang menjadi pusat kebudayaan ialah Babilonia (babil).
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah atau yang menjadi bahasan dalam makalah ini adalah:
1. Kondisi geografis Mesopotamia
2. Pendudukan bangsa Sumeria di Mesipotamia
3. Pendudukan bangsa Akkadia di Mesopotamia
4. Pendudukan bangsa Babilonia Lama di Mesopotamia
5. Pendudukan bangsa Assyria di Mesopotamia
6. Pendudukan bangsa Babilonia Baru di Mesopotamia
C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari penyusunan makalah ini adalah, selain untuk memenuhi tugas terstruktur dari mata kuliah “Media Pendidikan”, juga bertujuan untuk memenuhi serta menambah pemahaman penulis tentang peradaban-peradaban kuno yang ada di Asia dan Afrika khususnya peradaban lembah Sunggai Eufrat dan Tigris.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LETAK GEOGRAFIS MESOPOTAMIA
Mesopotamia dalam bahasa Yunani bearti daerah di antara dua sungai, yang sekarang dikenan menjadi Republik Irak yang berbatasan dengan Teluk Persia dan Iran sebelah timur dan timur laut, Iran dan Turki untuk batas sebelah utara, Syria dan Yordania batas sebelah barat, sedangkan Saudi Arabia dan Kuwait batas sebelah selatan.
Mesopotamia merupakan wilayah subur yang terletak di antara dua sungai besar, yaitu Eufrat dan Tigris. Karena wilayah tersebut berada di antara dua sungai maka bentuknya melengkung menyerupai bulan sabit. Breasted seorang sejarawan dari Amerika Serikat menyebut Mesopotamia “The Fertile Crescent Moon” yang artinya daerah bulan sabit yang subur. Sejarawan lainnya dari Yunani Kuno yang benama Herodotus menyebut Mesopotamia sebagai “Tanah Surga Yang Cantik Jelita”.
Kesuburan tanah menjadi faktor pendukung bagi tumbuhnya peradaban suatu bangsa. Bangsa-bangsa yang pernah mengembangkan peradabannya di Mesopotamia adalah Sumeria, Akkadia, Babilonia Lama, Assyria, dan Babilonia Baru. Mesopotamia mempunyai susunan lapisan masyarakat dengan tigkatan teratas adalah raja, golongan pendeta, golongan peniaga, golongan petani dan seniman, serta golongan dengan tingkatan terendah adalah hamba abadi. Walau berada di bawah pemerintahan yang berbeda-beda, kebudayaan mesopotamia dapat bertahan untuk beribu-ribu tahun. Di zaman Mesopotamia sekitar 5000 SM sudah terlihat adanya teknologi irigasi yang ikut menentukan sistem pertanian kuno.
Dengan adanya irigasi tersebut, maka pada tahun 700 SM sudah dikenal sebanyak 900 macam tanaman. Tanaman-tanaman yang di tanam pada zaman Mesopotamia ini sampai sekarang masih penting untuk persediaan pangan dunia seperti kurma dan ara, anggur dan zaitun, gandum dan barlai.
B. BANGSA-BANGSA YANG PERNAH MENDIAMI MESOPOTAMIA
1. Sumeria (3500 SM)
Bangsa yang pertama kali mendiami Mesopotamia adalah bangsa Sumeria, Sumeria dapat dikatakan sebagai bangsa penguasa pertama di Mesopotamia. Dahulu daerah tersebut berupa rawa-rawa. Setelah dikeringkan daerah tersebut berubah menjadi pemukiman yang dihuni oleh masyarakat. Kota yang tertua adalah kota Ur kemudian kota Sumer.
a. Pemerintahan Sumeria
Kota Ur yang terletak di dekat muara Sungai Eufrat merupakan pusat pengembangan pemerintahan bangsa Sumeria. Penguasa bangsa Sumeria mempunyai kekuasaan yang sangat besar. Rajanya mempunyai dua kekuasaan yaitu sebagai kepala pemerintah dan sebagai raja atau Patesi(Pendeta Raja).
Dalam tugasnya, raja bertanggung jawab atas kehidupan masyarakat, ekonomi, keamanan, hukum dan peradilan, serta agama. Ur Nanshe adalah salah seorang patesi yang membangun kota Lagash sekitar tahun 2500 SM. Kemudian tahun 2400 SM diikuti oleh patesi Guade yang menjadikan kota Lagash paling bearti di Sumeria.
b. Kehidupan Masyarakat Sumeria
Masyarakat Sumeria hidup dengan cara bertani. Mereka mengairi tanah pertaniannya dengan membuat saluran air dari kedua sungai itu. Hal ini dapat dilihat dari hasil arkeologi di kota-kota Sumeria. Pengolahan lahan pertanian dilakukan dengan cara membajak dengan menggunakan tenaga hewan yaitu keledai dan lembu. Hasil panan dan keperluan lain diangkut menggunakan kereta atau gerobak yang diberi roda. Hasil pertanian terpenting diantaranya gandum, jemawut, dan jelai. Bangsa Sumeria adalah bangsa yang terkenal sebagai bangsa yang pertama kali menggunakan roda dan gandum.
c. Sistem Kepercayaan Bangsa Sumeria
Bangsa Sumeria menganut kepercayaan yang disebut polytheisme. Maksudnya, bangsa Sumeria oercaya dan menyembah banyak dewa. Dewa utamanya adalah Dewa Marduk. Bangsa Sumeria juga percaya dan menyembah terhadap para dewa yang dianggap memiliki kekuatan dari unsur-unsur alam, yakni:
1) Enlil (dewa bumi)
2) Ea (dewa air)
3) Anu (dewa langit)
4) Sin (dewa bulan)
5) Shamas (dewa matahari)
6) Ereskigal (dewa kematian)
Enlil dalan bahasa Akkadia yang diterjemahkan sebagai Ellil merupakan nama ketua dewa di Sumeria. Ia dianggap sebagai dewa angin, udara, dan angkasa, yang memisahkan langit dan bumi. Adapun menerut bahasa Sumer, Enlil bearti Tuang Angin. Enlil juga dikenal sebagai pencipta kapak tirus dan menyebankan tumbuhan tumbuh.
d. Kebudayaan bnagsa Sumeria
1. Ziggurt
Bangunan yang paling terkenal pada masa Sumeria adalah Ziggurat. Ziggurat berasal dari kata Zagaur yang mempunyai arti bangunan yang tinggi seperti gunung. Ziggurat merupakan bangunan yang berbentuk limas dan berundak. Ziggurat juga dikenal sebagai menara bertingkat yang semakin lama kecil. Ziggurat digunakan sebai tempat pemujaan.
2. Bidang Matematika
Bangsa Sumeria mengembangkan hitungan dengan dasar 60 atau disebut juga dengan Sixagesimal. Mereka menemukan hitungan lingkaran adalah 360 derajat, satu jam adalah 60 menit, 1 menit adalah 60 detik yang masih digunakan sampai sekarang. Pengetahuan tersebut menjadi dasar untuk perhitungan waktu 1 tahun terdiri dari 12 bulan adalan 350 hari, dan 1 hari adalah 24 jam.
3. Tulisan Paku
Bangsa Sumeria menggunakan tulisan paku atau Cunei Form. Tulisan paku ini terdiri dari 350 tanda gambar dan setiap gambar merupakan satu suku kata. Disebut tulisan paku karena huruf tersebut berbentuk seperti paku atau baji. Huruf paku ini biasanya dituliskan pada papan tanah liat yang digores menggunakan karang yang berujung tajam dan keras. Sejak tahu 3000 SM, huruf Paku sudah dikenal dan digunakan untuk mencatat hasil panen serta urusan perdagangan.
2. Akkadia (2300 SM)
Mesopotamia dikuasai oleh bangsa Akkadia sejak tahun 3300 SM. Bangsa Akkadia bermukin di Mesopotamia bersama bangsa Sumer. Orang yang berjaya dan berkuasa di seluruh Akkad termasuk kota-kotanya adlah Sargon. Beliau merupakan seorang perwira yang agung. Beliau menyerang penduduk Sumeria dan berjaya mengalahkan mereka dan menajdi raja di wilayah tersebut. Kemudian beliau menyerang Amorite dan Elam, sehingga berjaya menjadi pemerintah sebuah empayer dari Elam disebelah timur hingga ke laut Meditterranean serta utara hingga ke Sungai Tingris dan Sungai Eupharates.
3. Babilonia Lama (1850 SM)
Peradaban Babilonia Lama disebut juga peradaban Amoria. Hal ini dikarenakan Kerajaan Babilonia didirikan oleh bangsa Amorit. Sekitar tahun 3000 SM datang bangsa Amorit ke Mesopotamia bagian selatan. Mereka membentuk daerah-daerah kekuasaan baru. Di daerah selatan, bangsa Amorit membangun Babilon(Babel) yang terletak di Sungai Eufrat, dan di daerah utara membangun Asyur dan Niniwe yang terletak di Sungai Tigris.
Pemerintahannya berada di Babilonia dengan rajanya yang besar yaitu Hammurabi. Hammurabi juga dikenal sebagai pembuat undang-undang yang menurut kepercayaan merupakan pemberian Dewa Marduk. Hammurabi adalah Raja Babilonia yang keenam dari Dinasti Babilonia pertama. Menurut bahasa Akkadia, hammurabi berasal dari kata Ammu yang mempunyai arti saudara laki-laki pihak ayah.
Di Babilonia, selain menjadi seorng raja, ia juga menjadi pemimpin agama yang membuat suatu hukum-hukum yang dibut menjadi sebuah piagam dalam bentuk prasasti dan diperlihatkan kepada masyarakat Babilonia untuk memperoleh persetujuan. Hukum-hukum yang dibuat oleh Hammurabi tersebut dikenal oleh dunia sebagai Piagam Hammurabi atau Codex Hammurabi.
Codek Hammurabi merupakan kumpulan hukum yang dipahatkan disebuah tugu batu yang berbentuk balok batu hitam dengan tinggi 8 kaki yang ditempatkan di tengah kota. Hal ini bertujuan agar masyarakat Babilonia bisa membacanya. Kumpulan hhukum tersebut terdiri dari 282 pasal ditambah Prolog dan Epilog. Ternyata, hukum ini memberi pengaruh pada sistem hukum periode selanjutnya.
Codex Hammurabi berisi tentang undang-undang larangan main hakim sendiri. Ini ditunjukan oleh prilaku masyarakatnya yang menjunjung tinggi keadilan dan menjaga keamanan. Pada bagian atas balok terdapat relief yang menggambarkan Raja Hammurabi sebagai penguasa di Babilonia Kuno ketika menerima kumpulan hukum dari Dewa Shamash, dewa matahari yang sekaligus menjadi dewa pelindung keadilan. Dari kumpulan hukum tersebut terlihat bahwa sejak abad ke-18 SM, di Mesopotamia sudah ada seorang pemimpin besar yang sungguh-sungguh mempunyai kesadara bahwa manusia harus diperlakukan secara adil.
4. Assyria (Assur)
Bangsa Assyria merupakan penakluk daerah-daerah yang berada disekitarnya. Tidak heran jika bangsa ini mampu membentuk imperium besar. Wilayahnya membentang dari Teluk Persia sampai Laut Tenggah. Rumpun bangsa Assyria adalah bangsa Semit. Ibu kotanya berada di kota Nineveh yang terletak di tepi Sungai Tigris.
1. Pemerintahan di Assyria
Kerajaan Assyria terbagi menjadi 3 masa, yaitu Kerajaan Assyria Tua, Assyria Tenggah, dan Assyria Baru. Bangsa Assyria mempunyai pemerintahan yang bercorak militer. Karena sebagai bsangsa penakluk daerah-daerah lain, bangsa Assyria dikenal sebagai bangsa Roma dari Asia.
Dengan berkembangnya teknologi perang, maka Assyria mempunyai kekuatan dibidang militer. Angkatan perangnya terdiri atas angkatan pemanah dan kavaleri berkuda. Sistem perebutan benteng dan sistem perbentengan di Assyria jugs sangat maju.
Pemerintahan Assyria dipimpin oleh seorang raja. Wilayah kerajaan Assyria terbagi menjadi beberapa provinsi. Setiap provinsinya dipegang oleh gubernur yang bertanggung jawab kepada raja. Berikut adalah susunan raja-raja di Assyria:
Shalmaneser I
Telah menaklukan wilayah timur Kerajaan Mitanni.
Tiglathpileser I
Telah menklukan kawasan Mediterania dan berperang melawan Aram dan Phrygia.
Tiglathpileser III
Telah menaklukan daerah Damaskus(Damsyik) dan Phoenicia.
Shalmaneser V
Telah menaklukan Kerajaan Samaria, baghian utara Israel.
Sargon II
Telah menaklukan Urartu dan membangun istana megah di Khorsabad.
Essarhaddon
Telah menaklukan Memphis di Mesir.
Assurbanipal II
Telah menaklukan Thebe, Babilon, dan Susa.
Tiglat Pilaser, membuat sistem pemerintahan baru dengan jangka masa kerja lebih pendek. Ia juga telah membagi kerajaannya atas daerah-daerah yang lebih kecil. Tiglat Pilaser memindahkan ibu kotanya yang semula di Ashur menjadi ke Neniveh, dengan dibantu oleh ribuan orang buruh. Hal ini menyenangkan Tiglat Pilaser karena dengan demikian buruh-buruh tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk berontak. Assyria masih saja terus berperang, menghancurkan Urartu dan menghadapi suku Nomad. Ternyata Urartu sangat diperlukan untuk menjaga suku Nomad. Pada masa kekuasaan Esarhaddon, ia membangun kembali Urartu dan Medes.
Assurbanipal, adalah seorang jendral militer yang sanggat tangkas tetapi tidak handal di bidang politik. Pada masa kekuasaannya, Assurbanipal mempunyai 50.000 tentara dan berkembang jumlahnyamenjadi 120.000 pada masa pemerintahan anaknya yaitu Shalmaneser. Assyria tidak pernah akur dengan Banilonia dan memperluas medan perangnya hingga dapat menguasai Mesir. Kekuatan militer Assyria pun akhirnya mencapai puncaknya sehingga Assyria mulai hancur sendiri dari dalam.
2. Kebudayaan Bangsa Assyria
Seperti halnya bangsa-bangsa peradaban yang lain, bagsa Assyria juga mempunyai kebudayaan sebagai berikut:
a. Menguasai dalam ilmu perbintangan dan ilmu falak.
b. Perhitungan penanggalan yang berdasarkan peredaran matahari, yaitu 1 tahun = 365 ¼ hari.
c. Bangsa Assyria merupakan negara maju dalam bidang seni sastra. Hal ini terbukti dengan adanya perpustakaan besar yang di dalamnya terdapat 22.000 lempeng tanah liat yang ditulis dengan tulisan paku. Karya sastra ini diantaranya adalah Epos Gilgames yang menceritakan tentang penciptaan dunia dan banjir besar.
d. Selai seni sastra, bangsa Assyria juga mempunyai kemajuan di seni patung. Patung-patung ini dipahat oleh masyarakat untuk melukiskan dewa.
5. Babilonia Baru
Suku bangsa Babilonia adalah bangsa Khaldea. Raja yang terkenal bernama Nebukadnezer. Di masa kekuasaannya, ia membangun kembali kota Babilon dan menjadikannya sebangai ibu kota. Kota itu diberi nama Babilonia Baru. Bangsa Khaldea telah mengembangkan astrnomi dan astrologi. Mereka percaya bahwa nasib seseorang dapat diramal dengan mempelajari bintang-bintang dan ramalan tentang gerhana. Mereka juga telah mengenal pembegian waktu seminggu adalah tujuh hari, satu hari ada 12 jam ganda atau ½ hari pada sing dan ½ hari malam. Selain itu, mereka mengenal hitungan waktu dengan jam air(water clock) dan jam matahari(sundial).
Mesopotamia pada zaman Babilonia Baru terkenal dengan taman bergantung, yang kemudian menjadi salah satu keajaiban dunia. Suatu taman yang bertingkat-tingkat dengan tanaman dan bunga sehingga jika dilihat dari bawah seperti tergantung di langit. Yang seharusnya dikagumi bukan keindahan tanamannya yang “bergantung”, tetapi justru teknologi pompa air yang menaikan air Sungai Eufrat dari tingkat yang satu ke tingkat yang lain di atasnya untuk mengairi tanaman dan bunga-bunga tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani yang berarti antara dua sungai yang mana antara sungai Efrat dan Tigris. Daerah ini meliputi: membentang dari pantai Teluk Persia membentang ke arah barat laut, membentang sepanjang Sungai Efrat dan Tigris (perbandingan:meliputi Irak, sebagian kecil dari Iran, Suriah dan Lebanon).Mesopotamia merupakan daerah yang bermedan keras. Mesopotamia kuno sering kali mengalami banjir namun juga kekeringan.Tanahnya juga mudah berubah dari tanah padang gurun ke tanah berlumpur. Meskipun demikian Mesopotamia menjanjikan kepada penduduk yang menempatinya untuk hidup dengan baik, terutama di Mesopotamia selatan, di mana air Sungai Efrat di salurkan ke kanal-kanal,dan dari situlah tercipta daerah pertanian yang sangat subur, dan dari daerah pertanian ini tumbuh daerah-daerah perdagangan yang sangat penting. Para ahli arkheologi berpendapat, bahwa pada zaman Neolitikum(sekitar 7000 SM) telah ada usaha pertanian dan peternakan di daerah sebelah utara Tigris. Pada sekitar 3100 SM bangsa Sumer menciptakan tulisan untuk pertama kali, yaitu huruf atau tulisan paku. Penduduk yang bermukim di daerah ini juga berubah-ubah dan banyak terjadi pergantian kekuasaan. Semula bermukim di daerah ini bangsa Sumer di Mesopotamia selatan. Kemudian sekitar 3300 SM datang bangsa Akadia ke daerah ini dan bermukim bersama-sama dengan bangsa Sumer di Mesopotamia selatan. Lalu sekitar 2000 SM datang bangsa Amori ke daerah ini. Mereka membentuk daerah-daerah kekuasaan baru, yaitu di daerah selatan mereka membangun Babilon(Babel) yang terletak di Sungai Efrat, dan di daerah utara mereka membangun Asyur dan Niniwe yang terletak di Sungai Tigris. Bangsa Babilonia dan bangsa Asyur merupakan bangsa-bangsa yang terkuat di Mesopotamia, dan kedua bangsa inilah yang memiliki peranan pentingdalam sejarah Israel.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu demi tercapainya hasil yang baik dalam makalah ini, maka keritik dan saran yang bersipat membangun sangat penulis harapkan, sehingga makalah ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.banggundul.web.id/2010/01/sumeria-dan-akadia-5000-1600-sm.html.tgl.10-6-2011
http://id.shvoong.com/humanities/history/2074192-sejarah-peradaban-lembah-sungai-eufrat/.tgl.10-6-2011
Nurhayati, Dewi. 2008. Peradaban Mesopotamia. Semarang: PT Bengawan Ilmu.
Komentar
Posting Komentar