Sejarah Srilangka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Srilangka merupakan pulau yang terletak di Asia Selatan, adapun kepulauan ini begitu dekat dengan India. jadi, tidak heran apabila kebudayaan Srilangka hampir sama dengan kebudayaan di India.
Pulau ini dikenal dengan nama-nama Lanka, Lankadeepa (bahasa Sansekerta yang berarti "tanah bersinar"), Simoundou, Taprobane (dari bahasa Sansekerta Tāmaraparnī), Serendib (dari bahasa Sansekerta Sinhala-dweepa), dan Selan pada zaman kuno.
Di bawah penjajahan Britania, pulau ini disebut Ceylon, yang kadang-kadang masih digunakan hingga kini.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Adapun maksud dalam mempelajari tentang Srilsngka adalah agar bisa mempelajari dan memahami kebudayaan-kebudayaan serta sejarah Srilangka pada masa kuno.
2. Tujuan
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
a. Supaya dapat mengetahui tentang kebudayaan Srilangka.
b. Agar dapat mengetahui penduduk asli Srilangka
c. Agar dapat system pemerintahan serta keadaan alam yang ada di Srilangka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Srilangka
Diperkirakan kelompok etnis Sinhala yang saat ini merupakan penduduk terbesar dibandingkan dengan kelompok etnis lainnya, mulai berdatangan ke pulau ini sekitar pada abad ke 5 SM. Mereka berasal dari daratan India bagian selatan dan kemudian menetap di sekitar pesisir pantai sebelah barat. Untuk menunjang kegiatan ini mereka membangun sarana irigasi, berupa saluran-saluran air dan sarana penunjang lainnya.
Sampai akhirnya bisa menemukan teknik pertanian yang cukup maju. Pada masa itu mereka sudah bisa memperdagangkan hasil pertanian mereka ke daerah-daerah lain, bahkan sampai ke daratan Tiongkok. Perdagangan ini kemudian ditunjang oleh letak geografis pulau ini yang terletak dalam jalur perdagangan dari barat sampai ke timur.
Suku Tamil yang merupakan kelompok etnis terbesar kedua di negara ini diperkirakan mulai menetap ke wilayah ini antara awal Masehi hingga abad ke 12. Sekitar abad ke 14 mereka berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang terletak disekitar Jaffna dengan ibu kotanya Nallur. Sebagian besar diantara mereka menempati wilayah bagian utara dan disektar pesisir pantai sebelah timur, sedangkan kelompok ketiga yang datang ke wilayah ini merupakan suku bangsa Moor. Mereka sebenarnya datang ke wilayah ini untuk berdagang, namun akhirnya kemudian menetap. Dengan semakin meningkatnya arti penting daerah ini bagi jaluir perdagangan barat - timur,
Berbagai kelompok etnis terdorong untuk menguasai seluruh wilayah. Karena itu, sampai abad ke 15, pulau ini penuh dengan pertentangan, invasi dan persaingan-persaingan antar dinasti. Bahkan setelah abad pertengahan pun pulau ini diwarnai banyak pertentangan antarbangsa untuk memperebutkan pulau ini.
Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke pulau ini adalah bangsa Portugis, yang datang pada tahun 1505, mereka berhasil menancapkan pengaruhnya di wilayah ini. Sekalipun mereka tidak pernah menaklukkan seluruh kawasan, kekuasannya berlangsung sampai tahun 1658, setelah Belanda berhasil menaklukkannya dalam berbagai pertempuran.
Kekuasaan Belanda atas wilayah ini berlangsung dari tahun 1658 sampai tahun 1796 ketika Inggris mulai berkuasa dan mengambil alih kekuasaan Belanda. Sekitar tahun 1900 mulai tumbuh kesadaran nasionalisme di kalangan penduduk asli. Sembilan belas tahun kemudian mereka membentuk sebuah kongres nasional (Ceylon National Congress). Dalam kongres ini mereka mengajukan sebuah rancangan konstitusi yang menyakatakan antara lain: pentingnya penduduk asli mendapatkan mayoritas kursi dalam badan legislatif. Pada tahun 1931 Ceylon berhasil membentuk suatu konstitusi baru yang memungkinkannya menjalankan pemerintahan sendiri.
Pada tahun 1947 kawasan ini memperoleh kedaulatan penuh dari tangan Inggris dan ditetapkan sebagai salah satu negara persemakmuran. Pada tahun ini juga mereka mengadakan pemilihan umum yang pertama untuk menetapkan siapa yang berhak menjalankan pemerintahan. Dalam pemilihan umum pertama ini, Partai Persatuan Nasional (United National Party) memenangkan suara terbanyak. Pada tanggal 2 Mei 1972, Ceylon berubah menjadi Republik Sri Lanka.[1]
B. Penduduk
Penduduk Sri Lanka sebagian besar bertempat tinggal di pedesaan. Angka harapan hidup bagi penduduk Sri Lanka yang laki-laki adalah berusia 68 tahun dan yang perempuan 72 tahun. Sekitar 74 persen penduduk Sri Lanka merupakan kelompok etnis Sinhala. Penduduk yang lain terdiri atas kelompok etnis Tamil Sri Lanka (13 persen),
Tamil India (6 persen), Moor Sri Lanka (7 persen) dan lainnya. Bahasa pengantar resmi yang dipergunakan oleh penduduk adalah bahasa Inggris.
C. Pemerintahan dan Politik
Sri Lanka merupakan negara republik dan termasuk anggota negara persemakmuran. Negara ini menganut sistem multi partai. Sejak negara ini memperoleh kedaulatan pada tahun 1947, Partai Kemerdekaan Sri Lanka hampir selalu mendominasi pemilihan umum yang diadakan. Partai oposisinya yang paling dominan adalah Partai Nasional Bersatu (United National Party). Kepala pemerintahannya adalah seorang presiden yang dipilih untuk masa jabatan selama enam tahun. Kemudian ia mengangkat seorang perdana menteri dan anggota kabinet. Pengangkatan ini berdasarkan suara terbanyak dari hasil pemilihan umum. Berdasarkan amandemen yang ditetapkan tahun 1982, presiden memiliki kekuasaan untuk mengadakan pemilihan umum kembali minimal empat tahun setelah memangku jabatan. Untuk memudahkan pemerintahan daerah, Sri Lanka terbagi dalam beberapa distrik yang dikepalai oleh seorang gubernur. Kekuasaan tertinggi bagi setiap pemerintahan daerah ini terdiri atas dewan kotapraja, dewan kota, dewan urban dan dewan desa. Kekuasaan legislatif dipegang oleh Majelis Tunggal, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (National State Assembly. Setiap anggota parlemen diangkat untuk masa jabatan enam tahun. Sekalipun begitu, dalam keadaan mendesak, presiden memiliki kekuasaan untuk mengadakan pemilihan umum setelah memangku jabatan selama empat tahun.[2]
D. Provinsi
Sri Lanka terdiri dari 9 provinsi:
• Timur
• Tengah
• Tengah Utara
• Utara
• Barat Utara
• Sabaragamuwa
• Selatan
• Uva
• Barat
E. Ekonomi
Sri Lanka mengandalkan perekonomiannya pada ekspor pertanian. Di tahun 1987 sektor ini memberikan sumbangan sebesar 24,2 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Sektor pertanian ini menyerap hampir separuh jumlah tenaga kerja yang ada di seluruh negara. Sektor lain yang menyumbang PDB adalah perdagangan, industri, transportasi dan komunikasi, dan konstruksi.
Di bidang pertanian, negara ini dikenal sebagai negara pengekspor teh terbesar kedua di dunia. Selain itu, negara ini juga di kenal sebagai negara pengekspor karet, kelapa dan serat. Produksi karetnya mencapai 36 persen produksi karet dunia. Sedangkan untuk kelapa, negara ini menyumbangkan sekitar 71 persen produksi karet dunia.
Industri utamanya ialah grafit. Sebagian besar produksi ini di ekspor ke Jepang. Selain itu, saat ini negara ini sedang mengembangkan industri semen, tekstil, keramik dan kulit.
F. Demografi
Sekitar 75% populasi berasal dari suku Sinhala, yang mayoritas beragama Buddha mazhab Theravada. Kelompok besar lainnya adalah suku Tamil (18%) yang mayoritas beragama Hindu, dan tinggal di sebelah utara dan timur. Suku Tamil dibagi lagi kepada dua kelompok: Tamil Asli dan suku Tamil yang merupakan pendatang baru dari India.
Baik bahasa Sinhala maupun Tamil telah merupakan bahasa resmi sejak persetujuan India-Sri Lanka yang ditandatangani tahun 1989. Bahasa Inggris, bahasa pemersatu berdasarkan konstitusi, adalah bahasa ibu bagi sekitar 10% dari seluruh penduduk, dan dituturkan serta dimengerti dengan luas di Sri Lanka. Ketiga-tiga bahasa tersebut digunakan dalam pendidikan dan pemerintahan.
Minoritas yang lebih kecil adalah Muslim (7%), yang kebanyakan adalah keturunan Arab dan Melayu, suku Burgher (keturunan campuran Eropa; 1%) serta Wanniyala-Aetto atau Vedda, keturunan kebudayaan awal di Sri Lanka yang jumlahnya semakin surut. Agama-agama terbesar adalah Buddha (70%) dan Hindu (15%). Sekitar 7% dari populasi beragama Kristen (6% Katolik dan 1% Protestan).
G. Transportasi
Sarana perhubungan utama di wilayah negara ini adalah angkutan darat dan kereta api. Hampir seluruh wilayah antara pulau dapat dicapai dengan dengan transportasi ini. Pelabuhan laut utama terdapat di Kolombo, ibu kota Sri Lanka. Pelabuhan ini mendominasi pelayaran di Sri Lanka. Hampir 90 persen jumlah kunjungan kapal melalui pelabuhan ini. Sri Lanka juga memiliki pelabuhan lain yang terletak di Trincomalee dan Galle. Untuk melayani rute penerbangan internasional, Sri Lanka memiliki pelabuhan udara Katunayake dan Ratmalana, sedangkan penerbangan domestik di layani oleh pelabuhan udara Trincomalee, Galle, Jaffna, Baticaloa dan Ampari. Pelayanan penerbangan negara ini di pegang oleh Air Ceylon.
H. Keadaan Alam
Sri Lanka merupakan negara yang wilayahnya berupa sebuah pulau besar dengan beberapa pulau kecil di sekitarnya. Lebih dari tiga perempat wilayah negara ini berada pada ketinggian di atas 200 meter di atas permukaan laut dan sebagian besar berupa daerah perbukitan. Secara fisiografi, wilayah negara Sri Lanka terdiri atas empat bagian wilayah, yakni Wilayah Tengah, Wilayah Selatan, Wilayah Timur dan Wilayah Barat.
Hampir seluruh Wilayah Tengah merupakan daerah perbukitan dan pegunungan. Ketinggian tanah di wilayah ini paling tinggi 2.524 meter di atas permukaan laut, yakni di sekitar Piduru Talagala. Di daerah ini juga terdapat hulu Sungai Mahaveli Ganga yang juga merupakan sungai paling besar di Sri Lanka. Bagian timur merupakan daerah yang bergelombang dan perbukitan. Bukit-bukit yang menonjol antara lain Westminster Abbey, Monaragalla dan Kataragama. Di bagian utara, khususnya di sekitar daratan Jaffna, daerahnya merupakan batu-batuan kapur dan batu karang yang memanjang di lautan lepas pantai.
I. Flora dan Fauna
Separuh wilayah negara ini masih berupa hutan lebat, padang rumput dan gurun. Namun akibat adanya pembabatan hutan secara liar telah menyebabkan kawasan hutan di negara ini menjadi rusak. Kerusakan ini telah mengakibatkan berkurangnya jumlah vegetasi. Jenis fauna paling menonjol di negara ini adalah gajah. Saat ini populasi gajah ini telah banyak berkurang. Diperkirakan jumlahnya hanya tinggal ratusan ekor di seluruh negara. Jenis-jenis fauna lain terdiri atas rusa, macan tutul, kera, monyet, srigala dan banteng.
J. Iklim
Pada umumnya, Sri Lanka memiliki iklim yang tropis. Adanya angin musim dan berbagai bentuk relief di beberapa tempat menyebabkan jumlah curah hujan beragam antara daerah satu dengan daerah lainnya. Setiap tahun, bagian wilayah tengah dan barat mendapat hujan lebih banyak dibandingkan wilayah lainnya (timur dan utara). Rata-rata curah hujan wilayah bagian barat dan tengah berkisar 2.250 - 5.450 milimeter, sedangkan di bagian timur dan utara sekitar 1.000 - 1.600 milimeter setiap tahunnya.
Umumnya suhu udara di negara ini berkisar 26,7 derajat celsius hingga 28 derajat celsius. Suhu udara yang tertinggi terdapat di sekitar Trincomalee, yakni 36 derajat celsius.
K. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang paling utama dari negara ini adalah grafit. Sampai saat ini Sri Lanka menrupakan penghasil grafit terbesar di dunia. Grafit negara ini juga terkenal memiliki kualitas yang tinggi. Sumber daya alam lain terdiri atas bijih besi dan batu mulia. Sumber-sumber daya ini banyak ditemui di wilayah bagian tengah. Selain itu, daerah ini juga memiliki sumber daya berupa kaolin, yakni bahan pembuat porselen, bahan pembuat genteng, ubin, barang pecah belah dan batu bata, pasir kuarsa dan batu gamping atau kapur.[3]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelompok sinhala merupkan kelompok terbesar yang datang ke kepulauna Srilangka sekitar abad ke-5 SM. abad ke 15, pulau ini penuh dengan pertentangan, invasi dan persaingan-persaingan antar dinasti. Bahkan setelah abad pertengahan pun pulau ini diwarnai banyak pertentangan antarbangsa untuk memperebutkan pulau ini.
Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke pulau ini adalah bangsa Portugis, yang datang pada tahun 1505, kekuasannya berlangsung sampai tahun 1658, setelah Belanda berhasil menaklukkannya dalam berbagai pertempuran.
Tahun 1796 ketika Inggris mulai berkuasa dan mengambil alih kekuasaan Belanda. Sekitar tahun 1900 mulai tumbuh kesadaran nasionalisme di kalangan penduduk asli. Pada tahun 1947 kawasan ini memperoleh kedaulatan penuh dari tangan Inggris dan ditetapkan sebagai salah satu negara persemakmuran.
Pada tanggal 2 Mei 1972, Ceylon berubah menjadi Republik Sri Lanka.
DAFTAR PUSTAKA
Su’ud,Abu, Memahami Sejarah Bangsa-bangsa di Asia Selatan, depdikbud, 1988
Drs. E. Juhana Wijaya, sejarah nasional dan sejarah umum, armico, Bandung, 1995.
Siswoyo,Drs.S.W.Sejarah untuk sekolah dan sederajat.
Komentar
Posting Komentar