PANDUAN PENYUSUNAN RPP

Oleh: Tim Penyusun Panduan RPP - PSG Rayon 2 UNIMED PENGANTAR Pendidikan adalah proses yang bersifat terencana dan sistematik, karena itu perencanaannya disusun secara lengkap, dengan pengertian dapat dipahami dan dilakukan oleh orang lain dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Sebagai illustrasi dapat kita gunakan profesi seorang Insinyur bangunan. Rancang bangun yang disusunnya dapat dilaksanakan dengan baik oleh beberapa orang tukang bangunan dibantu dengan beberapa orang buruh bangunan. Mengapa? karena rancang bangun yang disusun Insinyur tersebut cukup lengkap dan operasional, sehingga seorang tukang yang tidak memiliki pendidikan teknik bangunan sekalipun dapat memahami dan melaksanakannya. Pertanyaannya: apakah rencana pembelajaran yang telah disusun oleh guru selama ini sudah lengkap dan operasional? Kenyataannya, pada pengamatan terhadap dokumen RPP pada portofolio sertifikasi guru, umumnya hanya berisi langkah-langkah yang cenderung tidak operasional dan langkah tersebut cenderung bersifat kegiatan rutin. Belum tampak adanya spesifikasi langkah-langkah pembelajaran sesuai karakter mata pelajaran dan perkembangan peserta didik. Seharusnya RPP tersebut disusun selengkap mungkin dan sistematis sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru lain. Terutama ketika guru yang bersangkutan tidak hadir, guru lain dari mata pelajaran serumpun dapat menggantikan langsung, tanpa harus merasa kebingungan ketika hendak melaksanakannya. Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tidak ada alur pikir (algoritma) yang spesifik untuk menyusun suatu RPP, karena rancangan tersebut seharusnya kaya akan inovasi sesuai dengan spesifikasi materi ajar dan lingkungan belajar siswa (sumber daya alam dan budaya lokal, kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi). Pengalaman dari penilaian portofolio sertifikasi guru ditemukan, bahwa pada umumnya RPP guru cenderung bersifat rutinitas dan kering akan inovasi. Mengapa? diduga dalam melakukan penyusunan RPP guru tidak melakukan penghayatan terhadap jiwa profesi pendidik. Keadaan ini dapat dipahami karena, guru terbiasa menerima borang-borang dalam bentuk format yang mengekang guru untuk berinovasi dan penyiapan RPP cenderung bersifat formalitas. Bukan menjadi komponen utama untuk sebagai acuan kegiatan pembelajaran. Sehingga ketika otonomi pendidikan dilayangkan tak seorang gurupun bisa mempercayainya. Buktinya perilaku menyusun RPP dan perilaku mengajar guru tidak berubah jauh. Acuan alur pikir yang dapat digunakan sebagai alternatif adalah: 1. Kompetensi apa yang akan dicapai. 2. Indikator-indikator yang dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk perilaku yang menggambarkan pencapaian kompetensi dasar. 3. Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku terukur dari setiap indikator. 4. Materi dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar ianya dapat mencapai tujuan pem¬belajaran. 5. Metode-metode yang akan digunakan dalam pembelajaran. 6. Langkah-langkah penerapan metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan pengalaman belajar. 7. Sumber dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar siswa. 8. Penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Secara umum, ciri-ciri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik adalah sebagai berikut: 1. Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan menjadi pengalaman belajar bagi siswa. 2. Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. 3. Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh guru lain (misalnya, ketiga guru mata pelajaran tidak hadir), mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Petunjuk Pengisian Format RPP A. Identitas Tuliskan identitas RPP terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas-/Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu (lihat format RPP pada lampiran). Catatan: 1. RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar. 2. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun dan telah diberlakukan dalam suatu satuan pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK). Menjadi perhatian: Standar kompetensi – kompetensi dasar – indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan. Indikator adalah perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa siswa telah mencapai kompetensi dasar. Kompetensi Dasar adalah sejumlah kompetensi yang memberikan gambaran bahwa siswa telah mencapai standar kompetensi. 3. Indikator merupakan:  Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.  Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah.  Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.  Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.  Disusun dengan kalimat operasional (dapat diukur) berisi komponen ABCD (Audience = Siswa, Behavior = Perilaku, Competency = Kompetensi dan Degree = peringkat/ukuran). 4. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 40 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya. B. Tujuan Pembelajaran  Tuliskan output (hasil langsung) dari satu paket pengalaman belajar yang dikemas oleh guru, karena itu penetapan tujuan pembelajaran dapat mengacu pada pengalaman belajar siswa. Misalnya: Pengalaman belajar: Mengumpulkan informasi tentang penyakit tekanan darah tinggi dan stroke dari berbagai sumber (SMP/MTs). Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat melaporkan hasil pengumpulan informasi tentang penyakit tekanan darah tinggi dan stroke. Contoh lain: Pengalaman belajar: Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia dan mengkomunikasikan kepada sesama siswa di kelas. Tujuan pembelajaran, boleh salah satu di antara atau keseluruhan tujuan pembelajaran berikut: 1. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru berikut: a. Organ apa saja yang termasuk ke dalam alat-alat peredaran darah. b. Sebutkan bagian-bagian jantung. c. Deskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia. 2. Siswa dapat merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya. 3. Siswa dapat mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru.  Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga target-target produk tiap pembelajaran jelas kelihatan. C. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan indikator. Materi dikutip dari materi pokok yang ada dalam silabus. Materi pokok tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa uraian materi. Untuk memudahkan penetapan uraian materi dapat diacu dari indikator. Contoh: Indikator: siswa dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan (SMA/MA) Materi pembelajaran: Ciri-Ciri Kehidupan: Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi. Contoh lain: Indikator: Menyebutkan jenis-jenis makanan hewan (IPA Kelas IV SD) Tujuan Pembelajaran: Menyebutkan jenis-jenis makanan hewan meliputi hewan darat dan hewan air. Materi pembelajaran: Jenis-jenis makanan hewan:  Jenis-jenis makanan hewan hidup di darat  Jenis-jenis makanan hewan yang hidup di air D. Metode Pembelajaran Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode-metode yang diintegrasikan dalam satu pengalaman belajar siswa: 1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya. 2. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inquiri, observasi, tanya jawab, dan seterusnya. E. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Langkah-langkah standar yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Kegiatan pendahuluan  Orientasi: memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan dibelajarkan. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar dan sebagainya. Contoh: ”Anak-anak sekalian, perhatikan apa yang saya pegang. Karim, silahkan kamu menyebutkan apa yang saya pegang”. Penyebutan nama siswa dalam RPP akan sangat membantu guru dalam melakukan pengendalian siswa yang dilibatkan dalam pembelajaran.  Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Contoh: Siswa mengamati gambar (gunting koran) tentang bangunan/benda-benda yang rusak akibat gempa bumi (gambar tidak harus seragam). Tahap ini juga dapat digunakan untuk mengetahui pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa, dapat digali dengan melakukan pretest.  Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dsb.  Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.  Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelak-sana¬an pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran). b. Kegiatan inti Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa untuk dapat menkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator. Untuk memudahkan, sebaiknya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS). Catatan: LKS yang ada pada buku LKS yang diperdagangkan belum tentu sesuai dengan rencana yang disusun oleh guru. c. Kegiatan penutup  Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/simpulan.  Guru memeriksa hasil belajar siswa. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta siswa untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% siswa sebagai sampelnya.  Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi-/pengayaan. 2. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan. Contoh: Pada suatu pembelajaran digunakan model ”Pembelajaran Langsung”. Langkah-langkah pembelajaran disusun sesuai dengan sintaks pembel-ajaran langsung sebagai berikut: FASE-FASE PERILAKU GURU Fase 1 Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa  Menjelaskan tujuan pembelajaran/indikator, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar Fase 2 Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan  Mendemonstrasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap. Fase 3 Membimbing pelatihan  Merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. Fase 4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik  Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan. Fase 5 Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan  Mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari - hari F. Sumber Belajar Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber (tenaga ahli, seperti bidang, lurah, polisi, dsb), alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. G. Penilaian Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian. Contoh: Soal : Tuliskan 3 akibat tidak memiliki rasa tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari Pedoman Penskoran: No. Kunci/Kriteria Jawaban Skor 1. Sering mendapat masalah 1 2. Pekerjaan terbengkalai 1 3. Diremehkan orang lain 1 Skor maksimum 3 Contoh lain: 1. Di manakah letak kelenjar pankreas? 2. Tuliskan dan jelaskan enzim yangdihasilkan pankreas! 3. Di manakah enzim-enzim itu aktif? Pedoman Penskoran: No. Kunci/Kriteria Jawaban Skor 1. Pankreas terletak di rongga perut ........ 1 2. Enzim yang dihasilkan pankreas:  Tripsin untuk mengubah protein menjadi peptida dan asam-asam amino 2  Amilase untuk mencerna tepung menjadi maltosa dan disakarida lain 2  Lipase untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol 2  Bikarbonat untuk menetralisir HCl yang masuk ke usus dari lambung 2 3. Enzim-enzim itu aktif di usus halus 1 Skor maksimum 10 Perlu disadari oleh guru, bahwa: 1. RPP yang benar akan berdampak pada penulisan materi ajar dan LKS sendiri oleh guru. Sebab materi ajar pada Buku Pegangan Belajar Siswa dan LKS (yang dijual bebas) belum tentu sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun oleh guru. 2. Karena RPP disusun sendiri oleh guru, maka akan timbul dorongan pada diri guru untuk menyiapkan fasilitas pembelajaran untuk memudahkan siswa untuk belajar. 3. Ide-ide kreatif yang bertujuan membelajarkan siswa akan berdampak pada peningkatan efektifitas pembelajaran. 4. Ide-ide kreatif tersebut hanya dapat dihasilkan oleh seorang guru yang ikhlas berusaha mencerdaskan siswanya. Lampiran1: Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Identitas Nama Sekolah : ................................... Mata Pelajaran : ................................... Kelas/Semester : ................................... Standar Kompetensi : ................................... Kompetensi Dasar : ................................... Indikator : ................................... Alokasi Waktu : ..... x 40 menit (… pertemuan) B. Tujuan Pembelajaran C. Materi Pembelajaran D. Metode Pembelajaran E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1  Kegiatan Awal  Kegiatan Inti  Kegiatan Penutup Pertemuan 2  Kegiatan Awal  Kegiatan Inti  Kegiatan Penutup Pertemuan 3 dst F. Sumber Belajar G. Penilaian Mengetahui: Guru Mata Pelajaran, Kepala Sekolah..................., .............................................. .................................................. NIP. NIP. Berikut ini dilampirkan beberapa contoh RPP yang masih bersifat umum, masih membutuhkan rincian kegiatan pembelajaran yang spesifik sesuai dengan kebutuhan belajar siswa di masing-masing sekolah/daerah. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran : Pengetahuan Alam Kelas/semester : IV/1 Pertemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran Standar Kompetensi : 3. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasijenis makanan hewan Indikator : - menyebutkan jenis-jenis makanan hewan - mengidentifikasi makanan hewan - menggolongkan makanan hewan B. Tujuan Pembelajaran 1. Menyebutkan jenis-jenis makanan baik hewan yang hidup di darat dan di air 2. mengidentifikasi jenis makanan hewan yang ada di sekitarnya atau yang dilihatnya pada multimedia 3. Membandingkan pengalaman langsung dan melalui audio. Mengamati jenis hewan dan makanannya. 4. Mengidentifikasi bentuk gigi hewan sesuai dengan makanannya C. Materi Pokok : Jenis-jenis makanan hewan 1. Jenis-jenis makanan hewan yang hidup di darat 2. Jenis-jenis makanan hewan yang hidup di air D. Metode Pembelajaran  informasi  pemberian tugas  demonstrasi  inkuiri E. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan awal 1. Mengulang sepintas materi yang lalu yang berhubungan dengan kebutuhan makanan pada hewan. 2. Tanya jawab tentang jenis-jenis makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Kegiatan Inti 1. Siswa mengamati jenis-jenis hewan dan makanannya dilingkungan sekitar atau mengunjungi kebun binatang 2. Dengan bimbingan guru, siswa menggunakan audio dan gambar-gambar hewan yang hidup di darat dan diair untuk mengetahui jenis-jenis makanan hewan 3. Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada lembar kerja 4. Siswa mengidentifikasi jenis makanan hewan yang ada di sekitar atau yang dilihat di audio 5. Siswa mengelompokkan jenis-jenis makanan hewan, yaitu jenis makanan dari tumbuhan dan dari hewan 6. Siswa membuat kartu rantai makanan 7. Siswa berdiskusi membahas tentang rantai makanan 8. Siswa mengelompokkan gigi hewan dan jenis makanannya. 9. Siswa menuliskan pengamatannya pada lembar kerja. 10. Siswa mengamati membuat laporan tentang mengidentifikasi jenis makanan hewan. 11. Siswa menggambar bentuk gigi hewan dan jenis makanannya Kegiatan Akhir 1. Siswa mengerjakan latihan soal jenis hewan dan makanannya 2. Siswa melakukan tanya jawab tentang jenis hewan dan makanannya 3. Guru memberikan penguatan tentang jenis-jenis makanan hewan baik hewan yang hidup di darat dan diair. 4. Guru memberikan penilaian F. Sumber Belajar • Buku pelajaran • Buku cerita • Audio • Poster • Karton • Alat-alat tulis • gunting G. Penilaian • Pengamatan • Tes lisan • Tes tertulis • Penilaian produk • Penilaian Performance unjuk kerja Latihan 1 Amati hewan-hewan di sekitarmu! Bagaimana hewan itu memperoleh makanan? Diskusikan dengan kelompokmu. Isilah tabel berikut ini sesuai dengan pengamatanmu! No Nama Hewan Jenis makanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kesimpulan : Hewan yang hidup didarat contohnya ......makanannya...... Hewan yang hidup di air misalnya ........makanannya............. Hewan memerlukan makanan karena ................. Latihan 2 Amati hewan-hewan di sekitarmu! Apakah ada hewan yang hidup didarat Diskusikan dengan teman sebangkumu tentang jenis makanan hewan itu. Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel di bawah ini. No Nama Hewan Jenis makanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hewan yang hidup didarat contohnya ........................... Hewan yang hidup di darat makanannya ........ ............. Latihan 3 Amati hewan-hewan yang ada di sekitarmu! Apakah ada hewan yang hidup di air? Diskusikan dengan temanmu tentang jenis makanan hewan itu! Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel di bawah ini. No Nama Hewan Jenis makanan 1 2 3 4 5 Hewan yang hidup di air contohnya ...... ...... Makanan hewan yang hidup di air ialah................................ Latihan 4 - Amati hewan-hewan yang ada disekitarmu bersama kelompokmu. - Tiap kelompok beranggotakan 3-4 orang. - Diskusikan bersama kelompokmu tentang asal makanan hewan. yaitu jenis makanan dari hewan dan jenis makanan dari tumbuhan. - Tuliskan hasil pengamatanmu pada table berikut ini Hewan yang hidup didarat Hewan yang hidup di air No Nama hewan Jenis makanan No Nama hewan Jenis makanan Tumbuhan hewan Tumbuhan hewan 1 2 3 4 5 Kesimpulan : Hewan yang makanannya berasal dari tumbuhan ialah...................... Hewan yang makannya berasal dari hewan adalah......................... Mengetahui: Guru Mata Pelajaran, Kepala Sekolah..................., .............................................. .................................................. NIP. NIP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas/Semester : I/1 Alokasi waktu : 10 jam Tujuan : Siswa dapat berinteraksi secara lisan dalam bahasa Inggris terutama dalam hal perkenalan diri dan orang lain, sapaan, ucapan terima kasih dan permintaan maaf SK dan KD Listening-Speaking Siswa dapat berinteraksi secara interpersonal sangat sederhana dengan lingkungan terdekat, terutama dalam - Perkenalan diri/orang lain - sapaan - ucapan terima kasih - permintaan maaf Indikator - Siswa terbiasa menyapa orang lain dengan ungkapan yang benar dalam bahasa Inggris sesuai dengan waktu dan orang yang diajak bicara. - Siswa dapat menyebutkan anggota keluarga inti dan terdekat, dengan ungkapan seperti ‘This is my father. This one is my mother. - Siswa dapat menyebutkan nama benda-benda yang ada di rumahnya dengan ungkapan seperti: ‘I have a big bed, my living room is small but nice.’, dengan ucapan dan tata bahasa yang benar. Materi Ajar Tema: My Family Sub-Tema: - Family Life - Identity - Home Environment Metode Pembelajaran Family Life: Tatap Muka Terstruktur Mandiri Mengamati model interaksi interpersonal yang diperagakan oleh guru atau teman PR: menghafal secara lisan model percakapan pendek tertulis yang diberikan guru Siswa membiasakan diri untuk menyapa, meminta maaf, berterimakasih kepada guru dan teman dalam bahasa Inggris setiap kali ada kesempatan yang tepat, terutama dalam mata pelajaran Bahasa Inggris Identity Tatap Muka Terstruktur Mandiri Mengamati model cara menyebutkan hubungan keluarga dalam keluarga inti dan keluarga terdekat PR: menyebutkan orang-orang dan hubungan keluarga dalam keluarga inti dan keluarga terdekat: diri sendiri, teman, saudara, dsb. Berlatih secara terus menerus menyebutkan hubungan keluarga antar orang-orang yang ada di sekitarnya atau siapa saja yang diketahui. Home Environment Tatap Muka Terstruktur Mandiri Mengamati model cara mengucapkan nama-nama benda PR: menghafal nama benda-benda yang sudah dipelajari sebelumnya dengan ucapan yang benar Dengan bekerja sama dengan teman-temannya dan bantuan guru, orang tua atau orang lain di sekitarnya (jika ada), berusaha mendapatkan nama-nama dalam bahasa Inggris berbagai benda lain yang terdapat di rumahnya dan lingkungan sekitarnya. Alat dan Sumber Belajar Family Life - Ucapan-ucapan guru ketika mengajar dengan bahasa Inggris - Contoh-contoh teks fungsional pendek tertulis dari buku teks atau sumber-sumber lain Identity - Gambar - Orang-orang dalam keluarga inti dan keluarga dekat siswa Home Environment - Ucapan-ucapan guru ketika mengajar dengan bahasa Inggris - Contoh-contoh teks fungsional pendek tertulis dari buku teks atau sumber-sumber lain Penilaian Aspek yang dinilai Mendengarkan/Berbicara: - Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan nilai moral yang disampaikan) - Penggunaan ungkapan - Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata - sikap Membaca Pemahaman: - Mengidentifikasi hubungan keluarga orang-orang yang ada dalam teks Membaca nyaring: - Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata - Sikap Menulis: - Ketepatan penggunaan sebutan untuk hubungan keluarga sesuai dengan bagan silsilah yang diberikan. - Ejaan, tanda baca, tulisan tangan Cara penilaian: - Tes lisan/tertulis - Observasi kelas - Penilaian guru - Penilaian teman - Penilaian diri - Portofolio. Contoh Rubrik Penilaian Format Penilaian ‘Retelling Story’ (Menggunakan Skala Penilaian) Nama Siswa: ________ Kelas: _____ No. Aspek Yang Dinilai Nilai 1 2 3 4 1. Content 2. Fluency 3. Language a. Pronunciation and intonation b. Grammar c. Vocabulary 4. Performance ( eye contact, facial expression, gesture) Jumlah Skor Maksimum 20 Keterangan penilaian: 1 = tidak kompeten 2 = cukup kompeten 3 = kompeten 4 = sangat kompeten Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah skor perolehan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA RAKYAT KALBAR (BATU BALAH BATU BETANGKUP)

makalah-sejarah kerajaan tayan